Cekoslovakia


            Chekoslovakia memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 28 Oktober 1918. Cekoslovakia beribukota di Praha. Negara ini terdiri dari etnis Cheko dan Slovakia yang memiliki kedekatan sejak masa lampau dan pada abad ke-9, pernah membentuk sebuah imperium bersama. Bersamaan dengan runtuhnya imperium ini, etnis Cheko dan Slovakia berada di bawah kekuasaan Imperium Austria-Hongaria.
            Setelah pecahnya perang dunia 1, Cekoslovakia merupakan negara tempat memproduksi senjata dan merupakan gudang senjata. Pada akhir Perang Dunia I, Imperium Austria-Hongaria mengalami kekalahan dan wilayahnya terpecah-pecah. Bangsa Cheko dan Slovakia kemudian mendirikan sebuah negara bersama pada tahun 1918.
            Pada Perang Dunia ke-2 Cekoslovakia jatuh ditangan Jerman. Jerman menjadikan negara ini bersama dengan Polandia sebagai negara boneka untuk menyimpan persenjataannya dalam usahanya mengalahkan Rusia. Setelah Perang Dunia II selesai, Cekoslovakia menjadi negara bebas yang mendapat pengaruh dari Rusia dalam pemerintahannya. Namun, setelah Perang dingin usai Cekoslovakia merubah pemerintahannya menjadi sebuah pemerintahan yang berbentuk Republik.
            Sejak usainya perang dingin banyak terjadi perpecahan diantara anggota parlemen yang mendukung adanya desentralisasi dan yang tidak mendukung upaya desentralisasi. Akhirnya, Negara ini memutuskan untuk melakukan pemecahan wilayahnya menjadi dua bagian (suksesi Negara), yaitu Republik Ceko dan Republik Slowakia.
            Pada saat terjadinya perpecahan pendapat di parlemen Chekoslovakia mengenai upaya desentralisasi (ada yang mendukung dan ada yang tidak setuju), kekuatan pemerintah yang berpusat di Praha mendapat tentangan oleh para anggota parlemen yang ada di wilayah Slovakia. Pada tahun 1992 diadakan sebuah negosisasi oleh Vladmir Mecia (perwakilan dari Slovakia) dan Vaclav Klaus (perwakilan dari Ceko) untuk menegosiasikan permasalahan yang timbul dari perbedaan pendapat antara Ceko dan Slovakia. Permasalahan tersebut mengenai keinginan Slovakia untuk adanya desentralisasi tetapi perbedaan itu muncul ketika Ceko tidak menyetujuinya dan lebih memilih agar Praha (ibukota) yang melakukan kontrol, sehingga tidak perlu adanya desentralisasi. Selain itu juga adanya persaingan antara Ceko dan Slovakia dalam industri senjata yang membuat Slovakia memutuskan untuk memisahkan diri agar industri senjatanya dapat bersaing secara sehat. Kedua belah pihak membawa bukti-bukti agar mahkamah Konstitusi Federasi dapat mengesahkan pembubaran Cekoslovakia. Dengan disahkannya Konstitusi, UU 542 pada tanggal 25 November 1992, maka pemecahan Cekoslovakia menjadi Republik Ceko dan Republik Slowakia mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1993.
            Untuk menghindari ketidak konsistenan negara baru dalam menjalankan hak dan kewajiban negara yang digantikan, perlu adanya pengaturan melalui perjanjian penyerahan kedaulatan (dovolution agreements). Perjanjian tersebut bisa berupa hak atas wilayah dan properti atau aset-aset negara. Terdapat beberapa hal yang diatur dalam menentukan pembagian aset negara. Pada tanggal 13 November 1992 Majelis Federasi mengesahkan Undang-Undang Konstitusi 541 yang menetapkan pembagian aset negara untuk Ceko dan Slovakia. Pembagian ini juga meliputi atas pembagian luas wilayah atau tanah negara. Pembagian wilayah ditetapkan dengan Rasio 2:1 atas kepemilikan Ceko dan Slovakia(rasio pembagian ini didasarkan atas perkiraan rasio populasi antara Ceko dan Slovakia.)
            Pembagian properti Negara juga ditetapkan pada UU Konstitusi Majelis Federasi no.541. Pembagian ini disesuaikan dengan perkiraan rasio yang telah ditetapkan. Dalam pembagian properti negara ini mencangkup didalamnya yaitu perlengkapan militir negara, angkutan-angkutan berat (kereta api dan pesawat) dan juga mengenai kas negara berupa cadangan emas yang dimiliki negara.
            Mengenai arsip Negara, sesuai konvensi Wina 1983 pasal 30: untuk perpisahan negara, kepemilikan arsip mengikuti kepemilikan wilayah. Sehingga pembagian arsip Negara kepada Republik Ceko dan Republik Slovakia tergantung pada banyaknya wilayah masing-masing dimana pembagian wilayah antar keduanya juga sudah di atur dalam UU Majelis Federasi no.541.
            Awalnya Kedua negara memutuskan menggunakan mata uang yang sama yaitu koruna. Jika mata uang kedua negara diganti akan mengakibatkan kerugian bagi kedua negara terutama di pihak Ceko. Pada akhirnya mata uang kedua negara tidak diganti namun sesuai dengan GDP negara yang dihitung setahun. Setelah pemisahan nilai mata uang, kedua negara memiliki perbedaan. Nilai mata uang Koruna Ceko memiliki nilai tukar yang lebih tinggi dibandingkan Koruna Slovakia.
            Apabila terjadi pemisahan wilayah teritorial, secara prinsip negara baru akan memberikan kewarganegaraan kepada penduduk yang berada di wilayah tersebut. Namun biasanya penduduk diberikan dua opsi, yang pertama bersifat kolektif dan kedua sifatnya individual yaitu penduduk diberikan hak untuk memilih. Dalam kasus Cekoslovakia, penentuan kependudukan dibahas dengan seksama dan juga berdasarkan kesepakatan antara Ceko dan Slovakia. Ditahun awal pemisahan, Ceko dan Slovakia memutuskan tidak terlalu mempermasalahkan kewarganegaraan penduduknya, kedua negara memberikan kewarganegaraan ganda bagi penduduknya. Hal ini terlihat selama beberapa tahun penduduk di wilayah Ceko diperbolehkan memasuki wilayah Slovakia tanpa menggunakan paspor. Namun pada akhirnya Ceko dan Slovakia memiliki kesepakatan dalam hal kewarganegaraan, kesepakatan tersebut mengarah pada perjanjian Schagen. Perjanjian tersebut mengatur tentang hak penduduk di wilayah Eropa untuk memilih bertempat tinggal dimana pun di wilayah Eropa dan berhak memperoleh pekerjaan.
            Dalam kasus Chekoslovakia ini, Republik Ceko dan Republik Slowakia merupakan Negara baru (pecahan dari Negara lama), sehingga kedua Negara harus mengajukan kembali permohonan untuk menjadi anggota PBB layaknya Negara yang baru merdeka. Sesuai dengan The Sixth (legal) Committee Majelis Umum PBB, dalam hal suatu negara menjadi negara baru maka negara tersebut diharuskan mengikuti aturan sebagaimana layaknya negara baru yang ingin menjadi negara anggota kecuali telah mendapatkan izin sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Piagam PBB (izin sebagai penerus Negara lama).
            Cekoslovakia merupakan negara yang melakukan suksesi perpisahan Negara secara damai karena suksesi tersebut berdasarkan keinginan kedua belah pihak. Pasca pemisahan Cekoslovakia menjadi Republik Ceko dan Slovakia, hubungan antara kedua negara terbilang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari kesepakatan-kesepakatan yang muncul untuk mempermudah penduduknya dalam memperoleh kewarganegaraan. Dalam persaingan industri senjata, Republik Ceko dianggap lebih unggul dibandingkan Slovakia. Namun hal ini tidak menimbulkan konflik dalam persaingan indurtri senjata kedua negara tersebut. Sebagai negara yang berpisah secara damai, Rebuplik Ceko dan Slovakia tetap menjaga hubungan baiknya. Hal ini terlihat dalam beberapa perjanjian Bilateral antara kedua negara tersebut (mengenai perdagangan, keamanan, kewarganegaraan dan lain sebagainya.).